Latest News
Diberdayakan oleh Blogger.
Minggu, 07 Februari 2016

Isim Masdhar



Masdhar (المصدر)
Masdhar adalah isim yang dibaca nashob yang dalam tashrif fi’il terletak pada urutan ketiga,15 seperti pada contoh : (نصرا - ينصر - نصر). Mashdar terbagi dua , yaitu masdhar lafzhi dan masdhar ma’nawi, apabila lafazh masdhar sesuai dengan lafazh fi’ilnya maka disebut sebagai masdhar lafzhi, contoh : ( قتلتُه قتلاً ) , apabila lafazh masdhar sesuai hanya pada makna lafazh fi’ilnya saja maka disebut sebagai masdhar ma’nawi, contoh : ( جلسْتُ قعوداً ). Pembagian masdhar bukan hanya dua yaitu lafzhi dan ma’nawi, ada beragam bentuk dari masdhar sebagai berikut :
1) Masdhar Mujarrad (المصدر المجرد)
Masdhar mujarrad adalah masdhar yang berasal dari fi’il asli tanpa ada tambahan huruf dalam fi’il tersebut, masdhar ini terbagi dua yaitu masdhar dari fi’il tsulatsi dan masdhar dari fi’il ruba’i.
Masdhar dari fi’il tsulatsi memiliki wazan (timbangan) kata yang begitu banyak, bentuk asli dari masdhar fi’il tsulasi yaitu ( فَعْلٌ ), kemudian ada juga bentuknya yang berubah dari bentuk asli, hal ini dipengaruhi oleh bentuk fi’il tersebut. Pada dasarnya masdhar fi’il tsulatsi adalah sima’i, akan tetapi bisa juga dengan qiyas. Ukuran yang biasa digunakan adalah :
a) Kata yang menunjukkan arti imtina’ (penolakan) megikuti wazan ( فِعال ), contoh :أبى - إباءً
b) Kata yang menunjukkan arti ithtirob (kekacauan) atau harakah (gerak) mengikuti wazan ( فَعَلان ), contoh : جال - جولان
c) Kata yang menunjukkan arti sakit atau penyakit maka mengikuti wazan ( فُعَال ), contoh : سَعَل - سُعال
d) Kata yang menunjukkan arti suara mengkuiti wazan (فُعَال - فَعِيْل ), contoh : صُراخ - زَئير
e) Kata yang menunjukkan arti berjalan atau perjalanan mengikuti wazan ( فَعِيْل ),contoh : رَحَلَ - رَحيلاً
f) Kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau keterampilan mengikuti wazan (فِعَالة  ),contoh : زَرَع – زرَاعة16
Apabila fi’il tidak mengandung makna yang telah disebutkan, maka dapat diqiyas sebagai berikut :
a) Fi’il muta’addi yang berwazan ( فعَل - فعِل ) masdharnya mengikuti (فعْل  ), contoh : نصْرا - فهْما
b) Fi’il lazim yang berwazan (فعِل ), masdharnya mengikuti ( فَعَل ),contoh : فَرَحاً - عَطَشا
c) Fi’il lazim yang berwazan ( فعَل ), masdharnya mengikuti ( فُعُولاً ),contoh : جُلُوساً
d) Fi’il yang berwazan (فعُل ), maka mengikuti ( فُعُولة – فَعَالَة ), contoh : فَصَاحَة – سُهُولَة17
2) Masdhar Mazid (المصدر المزيد)
Masdhar mazid adalah masdhar yang berasal dari fi’il yang ada tambahan huruf, baik itu satu, dua maupun lebih atau fi’il yang terdiri lebih dari tiga huruf, baik itu fi’il rubai’(رباعى), khumasi(خماسى), atau sudasi(سداسى).
Untuk fi’il rubai’, masdhar dibentuk secara qiyasi dengan wazan yang berbeda berdasrkan perbedaan bentuk fi’il, yaitu :
a) Apabila fi’il berwazan (أفعل) maka mengikuti wazan (إفعال), contoh : (إكراما - أكرم) (إنكارا -أنكر), jika ‘ain fi’il hurufnya waw maka diubah menjadi huruf ya’, contoh : (إيضاحا - أوضح), apabila fi’il mu’tal ‘ain maka bentuk masdharnya ditambahkan ta’ marbutah pada akhir kata, contoh : (إقامة - أقام) (إطالة - أطال).
b) Apabila fi’il berwazan (فعّل) maka mengikuti wazan (تفعيلا), contoh : (تفضيلا - فضّل) (تعظيما - عظّم), apabila dari fi’il mu’tal akhir maka mengikuti wazan (تفعلة), contoh : (غطّى - تغطية) (تزكية -زكّى), apabila huruf pada ‘ain fi’il adalah hamzah maka mengikuti wazan (تفعيل) atau (تفعلة), contoh : (تخطئة - تخطيء -  خطّأ).
c) Apabila fi’il berwazan (فاعل) maka mengikuti wazan (فعال) atau (مفاعلة), contoh : (مقاتلة - قتالا - قاتل) (مسافرة - سفارا - سافر).
d) Apabila fi’il berwazan (فعلل) maka mengikuti wazan (فعللة) atau (فعلال), contoh : (زلزالا - زلزلة – زلز ل) ( قلقالا - قلقلة - قلقل).18
Seperti halnya fi’il rubai’,untuk fi’il khumasi dan sudasi semua bentuk masdharnya adalah qiyasi dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Setiap fi’il yang diawali dengan hamzah washl, bentuk masdharnya diambil dari fi’il madhi kemudian huruf ketiga dari fi’il dikasrahkan dan ditambahkan alif pada sebelum huruf terakhir, contoh : (احرنجاما - احرنجم) (احتراما - احترم) (انطلاقا - انطلق) (استقبالا - استقبل).
b) Setiap fi’il yang diawali dengan ta’ zaidah, bentuk masdharnya diambil dari fi’il madhinya kemudian mendhommohkan bagian sebelum huruf terakhir, contoh : (تمذهُبا - تمذهب) (تقادُما - تقادم) (تدحرُجا - تدحرج) (تفرُّجا - تفرّج).19
3) Masdhar Mim (المصدر الميمي)
Masdhar mim adalah kata yang di awalnya terdapat mim zaidah dengan makna masdhar, untuk fi’l tsulatsi wazan yang digunakan adalah (مفعَل), contoh : (عرض معرَضًا)( نظر- منظَرًا). Adapun fi’il selain tsulasi mengikuti bentuk fi’il mudhori’ yang majhul dan mengganti huruf mudhoro’ahnya dengan mim, contoh : (يُصطبر - مُصطبَر)( يُنحدر-  مُنحَدَر).20
4) Masdhar Marrah (المصدر المرة) dan Masdhar Nau’ (المصدر النوع)
 Masdhar marrah adalah masdhar yang menunjukkan terjadinya suatu perbuatan sebanyak satu kali saja.21 Wazan yang digunakan adalah (فَعْلَة) jika fi’il tsulatsi, adapun fi’il selain tsulatsi mengikuti wazan masdhar dengan menambahkan ta’ marbuthah di akhir kata, contoh : ضربتكَ ضربةً - أكرمتُه إكرامةً - استَقمْتُ استقَامة واحدةً.
 Adapun mashdar nau’ adalah masdhar yang menunjukkan haiat (bentuk), jenis atau sifat fi’il.22 Contoh : أكرمتُه إكراماً عظيماً. Untuk fi’il tsulatsi mengikuti wazan (فِعْلَة), untuk fi’il selain tsulatsi tidak qiyas.


  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Isim Masdhar Rating: 5 Reviewed By: Unknown