Latest News
Diberdayakan oleh Blogger.
Sabtu, 20 Juni 2015

pembagian isim ditinjau dari keadaan



Isim Ditinjau dari Keadaannya

a. Isim dari Segi Tashrif
Ditinjau dari segi tashrif, isim terbagi kepada dua bagian, yaitu : mutasharrif dan ghairu mutasharrif.
1) Mutasharrif
Mutasharrif adalah kelompok isim yang tidak hanya dalam satu bentuk, bisa menjadi mutsanna, jama’, tashghir, atau dinisbahkan.
2) Ghairu Mutasharrif
Ghairu mutasharrif adalah kelompok isim yang hanya melazimi satu bentuk.4
b. Isim dari Segi Sharf
Ditinjau dari segi sharf, isim terbagi kepada dua bagian, mu’rab dan mabni. Mu’rab adalah perubahan harakat akhir kata disebabkan masuknya ‘amil yang berbeda, baik itu secara lafdzhi atau taqdiri. Sedangkan mabni adalah kebalikan dari mu’rab, maksudnya adalah tidak adanya perubahan akhir kata meskipun dimasuki ‘amil yang berbeda.
c. Isim dari Segi Tarkib
Ditinjau dari segi tarkib, isim terbagi kepada lima bagian, yaitu :
1) Maqshur (مقصور)
Isim maqshur adalah isim yang huruf akhirnya adalah alif tsabitah (huruf asli), baik itu dituliskan dengan alif, seperti : (العصا), atau dengan ya’5, seperti : (موسى).
2) Manqhus (منقوص)
Isim manqhus adalah isim yang huruf akhirnya adalah ya’ tsabitah dan huruf sebelumnya berbaris kasrah, contoh : (القاضِي - الرّاعِي). Apabila huruf ya’ di akhir kata bukan tsabitah atau huruf sebelumnya tidak berbaris kasrah maka tidak bisa disebut isim maqshur,6 seperti : ( ظبي -مصريّ )
3) Mamdud (ممدود)
Isim mamdud adalah isim yang huruf akhirnya adalah hamzah dan huruf sebelumnya alif zaidah,7 contoh : (الصّحراء - الّسماء)
4) Shahih (صحيح)
Isim shahih adalah isim yang huruf akhirnya bukan huruf ‘ilah (alif, waw, dan ya’) atau alif mamdudah,8 contoh : (الرجل - المرأة)
5) Syibhu shahih (شبه صحيح)
Isim syibhu shahih adalah isim yang huruf akhirnya waw atau ya’ yang didahului huruf berharakat sukun, contoh : (ظبْيٌ - دلْوٌ)9
d. Isim dari Segi Dalalah
Ditinjau dari segi dalalah, isim ada enam bagian, yaitu :
1) Maushuf (موصوف) dan shifat (صفة)
Maushuf adalah isim yang menunjukkan makna suatu zat atau hakikatnya, serta bisa diberi sifat. Isim ini bisa berupa masdhar, isim zaman, isim makan dan isim alat. Sedangkan shifat adalah isim yang menunjukkan suatu sifat yang dapat dilihat atau yang ma’ani, dan ia melekat pada kata isim yang disifati.10 Isim shifat ada tujuh macam, yaitu : (1) isim fa’il (2) isim maf’ul (3) shifat musyabahah (4) isim thafdhil (5) masdhar maushuf bih (6) isim jamid yang mengandung makana sifat musytaq (7) dan isim manshub.
2) Mudzakkar (مذكر) dan muannas (مؤنث)
Mudzakkar adalah kata yang bisa ditunjuk dengan isim isyarah (هذا), contoh : (رجل - سجْن - ولد). Mudzakkar ada yang hakiki dan ada juga yang majazi. Mudzakkar hakiki adalah kata yang menunjukkan jenis kelamin laki-laki dari manusia atau hewan, seperti  : (أسد - صبيّ), sedangkan majazi adalah kata yang tidak memiliki jenis kelamin tapi diperlakukan sebagai mudzakkar, seperti : (باب - ليل). Muannas adalah lawan dari mudzakkar, muannas adalah kata yang bisa ditunjuk dengan (هذه), bentuk dari muannas ada yang lafzhi, seperti : (فاطمة - خديجة), dan ada juga yang maknawi, seperti : (زينب - هند). Seperti halnya mudzakkar, muannas juga terbagi kepada (1) hakiki dan (2) majazi, contoh : (1) مرأة - بقرة (2) شمس - عين.11
3) Nakirah (نكرة)  dan ma’rifah (معرفة)
Nakirah adalah bentuk isim yang menunjukkan makna umum atau tidak tertentu, Contoh :- باب - كتاب  رجل . sedangkan ma’rifah adalah kebalikan dari nakirah, yakni isim yang bersifat khusus.12 Ma’rifah ada tujuh macam, yaitu :
1. المقترن بأل
البيت ,المكتب
2. الضمير
أنتَ ,نحن ,أنا
3. العلم
مكة , عائشة
4. اسم الإشارة
هذا ,هذه ,تللك
5. اسم الموصول
التي , الذي , الذين
6. المضاف إلى المعرفة
كتاب علي ,كتابي
7. المنادى المقصود بالنداء
يارجل , ياتلميذ
4) Mufrad (مفرد), mutsanna (مثنى) dan jama’ (جمع)
Mufrad adalah isim yang menunjukkan arti tunggal, mutsanna menunjukkan dua, dan jama menunjukkan arti banyak (tiga atau lebih). Contoh :
جمع مثنى مفرد
أطعام طعامان طعام
رسل رسولان رسول
رسائل رسلتان رسالة
Jama’ ada tiga macam, yaitu : 1. jama’ taksir seperti contoh di atas 2. jama’ mudzakkar salim, contoh : المسلمون, dan (3) jama’ mu’annas salim, contoh : المسلمات .
5) Tashghir (تصغير)
Tashghir adalah perubahan makna (tujuan) isim dari makna asal dengan cara menambahkan ya’ sakinah sesudah huruf kedua dari isim yang bertujuan untuk menunjukkan makna sedikit (جُبَيْل), memandang rendah ( كُوَيْتِب ), mendekatkan waktu atau tempat ( قُبَيْل ), dan juga memperlihatkan ksih sayang ( بُنَيّ ).13
6) Nisbah (نسبة)
Nisbah adalah menambahkan ya’ tasydid pada akhir suatu isim yang bertujuan menyandarkan sesuatu kepadanya,14 contoh : kata مصريّ yang berarti menunjukkan adanya sesuatu yang disandarkan pada kata مصر.

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: pembagian isim ditinjau dari keadaan Rating: 5 Reviewed By: Unknown