Pengertian
dan Tanda-tanda Isim
Isim adalah kata yang mengandung arti pada dirinya sendiri dan
tidak mengandung waktu (zaman).1 pendapat yang lain menjelaskan
maksud dari isim adalah lafadh yang menunjukkan kata benda, kata tempat, kata
sifat, nama orang, binatang dan tempat, serta tidak menunjukkan zaman atau
waktu tertentu.2
Contoh
:
Adapun ciri-ciri isim dalam kitab matan al-ajrumiyah diterangkan
bahwa isim dapat diketahui dengan empat
tanda, yaitu : a. Adanya i’rob khofadh/jar. b.adanya tanwin. c. Masuknya ال (alif dan lam). d.masuknya huruf khofadh/jar (huruf yang
beramal mengkhofadhkan) yaitu : لام , كاف , باء ربّ , فى , عَلَى , عَنْ , إلَى , مِنْ.
Dan huruf qosam (huruf yang digunaka untuk sumpah) yaitu : واو , باء , تاء .
Contoh
: هل رأيت الهلال بالعين
المجردة ؟
Sebenarnya
tanda-tanda isim bukan hanya empat, bahkan puluhan sebagaimana yang terdapat
dalam kitab tasywiqul khulan, tanda-tanda tersebut terdapat pada empat
tempat, ada yang di awal kalimat, di akhir, di dalam kalimat itu sendiri serta
pada makna kalimat tersebut.
a.
Tanda
yang Terletak di Awal kalimat
1)
Masuknya
huruf jar
Contoh
: للمدرسة
2)
Masuknya
huruf nasib (huruf yang menoshabkan kalimat isim)
Contoh
: إنّ الإنسان لفى خسر
3)
Masuknya
huruf nida’
Contoh
: يا رجل
4)
Masuknya لَولا الامتناعية
Contoh
: لو لاالعلم لكان الناس كالبهائم
5)
Masuknya
واو الحَال
Contoh
: لاتقربوا الصلاة
و أنتم سكارى
6)
Masuknya
ال
Contoh
: الهلال
7)
Masuknya
إمَّا للتّفصيل
Contoh
: لاتسخر من الاخر
إمّا جاهلا أو عالما
b.
Tanda
yang Terletak di Akhir Kalimat Isim
1)
يَاء
نسبة
Contoh
: إندونيسيّ
2)
تاء
التأنيث المربوطة
Contoh
:عائشة
3)
الف
مقصورة
Contoh
:موسى
4)
همزة
ممدودة للمؤنث
Contoh
:حمراء
5)
Masuknya
tanwin tamkin
Contoh
:مررت بزيدٍ
6)
Masuknya
tanwin tankir
Contoh
:جاء سبويهٍ
7)
Huruf
tatsniyah
Contoh
:الغلامان
8)
Huruf
jama’
Contoh
:المسلمون
c.
Tanda
yang Terletak Dalam Kalimat itu Sendiri
1)
Taksir
(bentuk jama’ taksir)
Contoh
:شارع - شوارع
2)
Tashghir
(bentuk lafadh yang ditashghirkan)
Contoh
: رجيل
3)
Idhmar
(menjadi dhamir)
Contoh
:نحن - هو
4)
Ibham
(menunjukkan arti samar)
Contoh
: ذا - ذان
5)
Nuqshon
(menunjukkan arti kurang)
Contoh
:الّذي - الذين
d.
Tanda
yang Terdapat Dalam Makna Kalimat itu Sendiri
1)
Menjadi
fa’il
Contoh
: جاء سبويهٍ
2)
Menjadi
maf’ul
Contoh
: لاتقربوا الصلاة
3)
Lafadh
ma’rifah
Contoh
: الصلاة
4)
Lafadh
nakirah
Contoh
: مدرسة
5)
Menjadi
mukhabbar ‘anhu/mubtada
Contoh
: زيد فى الدّار
6)
Menjaadi
man’ut
Contoh
:جاء رجل
كريم
7)
Berupa
lafadh mu’annas
Contoh
: هند
8)
Berupa
lafadh mudzakkar
Contoh
: عمر
Kemudian dalam
pembagiannya isim dapat ditinjau dari dua segi, yang pertama dari ahwal
(keadaannya) dan yang kedua dari anwa’ (macam-macamnya).3
0 komentar:
Posting Komentar